Geoteknik (engineering geology) merupakan bagian dari rekayasa sipil yang
didasarkan pada pengetahuan geologi tentang karakteristik batuan dan tanah.
Penyelidikan geoteknik merupakan pekerjaan
yang dilakukan sebelum pekerjaan pemindahan tanah atau penempatan beban pada
tanah berlangsung. Dengan adanya perencanaan geoteknik diharapkan dapat dicapai
suatu kegiatan dengan produktivitas optimal, effisien dan aman. Sebaliknya
tanpa adanya perencanaan geoteknik yang baik maka akan dijumpai masalah – masalah
yang akan menghambat pekerjaan terutama dalam hal kestabilan lereng.
Suatu rancangan geoteknik dibuat atas dasar
dua aspek utama, yaitu :
- Aspek ekonomi,
dijabarkan dalam hal – hal yang berkaitan dengan jumlah material dan biaya.
- Aspek
keselamatan, berupa rancangan dan
pengawasan terhadap desain yang dibuat agar tidak terjadi kesalahan atau
kecelakaan.
Kedua aspek tersebut seringkali berbenturan,
misalkan pada penentuan sudut kemiringan lereng, ditinjau dari aspek ekonomi
maka sudut kemiringan yang terjal akan semakin menguntungkan, namun sebaliknya
dari aspek keselamatan lereng yang lebih landai adalah lereng yang lebih aman.
Penyelidikan geoteknik dibutuhkan untuk menentukan sejauh mana lereng bisa
tetap aman dengan nilai ekonomis setinggi mungkin.
SURVEY
GEOTEKNIK
Penyelidikan geoteknik secara umum dilakukan
atas dasar pertimbangan bahwa bukaan yang membentuk lereng terjal akan
menimbulkan resiko terjadinya longsor, adapun longsor tersebut dipengaruhi oleh
faktor – faktor geometri lereng, kekuatan massa
batuan, struktur geologi, kondisi hidrogeologi dan faktor dari luar.
Untuk lereng bukaan yang tinggi keseluruhan (overall) lebih dari 15 meter , harus ada kajian
/ analisis geoteknik yang didukung hasil penelitian, yang menyatakan bahwa
bukaan tersebut dalam keadaan aman.
Selain itu penelitian geoteknik juga
dibutuhkan dalam kajian metode pembongkaran batuan, disain penimbunan dan
kajian tentang lapisan dasar.
Kajian yang dilakukan pada penyelidikan
geoteknik adalah analisis kemantapan lereng, analisis kemampu-garuan dan
kemampu-galian. Analisis kemantapan lereng meliputi analisis kemantapan lereng
tunggal (individual/single slope) dan
lereng keseluruhan (overall slope),
baik lereng atas (highwall) maupun
bawah (lowwall) serta lereng
timbunan. Sedangkan analisis kemampu-garuan dan kemampu-galian dilakukan untuk
mengetahui tipikal karakteristik material dalam kaitannya dengan aktivitas
penggalian dan penggaruan.
Tujuan dilakukannya survey geoteknik adalah:
1. Menentukan
sudut kemiringan dan tinggi lereng yang aman baik pada jenjang (benches) maupun pada lereng (slope).
2. Memberikan
rekomendasi metode penggalian batuan yang efisien dan cocok dengan
karakteristik batuan.
3. Memberikan
rekomendasi konstruksi jalan.
Pengambilan contoh Geoteknik dengan sistem
percontoan tanah / batuan yang belum terganggu (undisturbed sampling). Tujuannya untuk memperoleh conto inti batuan
yang memenuhi syarat untuk diproses selanjutnya di laboratorium geomekanika.
Ini dilakukan dengan sistem konvensional
yaitu menggunakan tabung (thinwall tube)
berukuran panjang ± 50cm dan diameter ± 2 inchi yang dimasukkan ke dalam tanah.
Tabung yang berisi perconto kedua ujungnya ditutup dengan plastik (terisolasi dari
udara luar), agar kadar air asli di dalam conto tidak berubah pada saat
dilakukan pengujian di laboratorium.
0 komentar:
Posting Komentar