Halaman

Jumat, 22 November 2013

EKSPLORASI TAMBANG (SECARA UMUM)

RUANG LINGKUP PEKERJAAN

Pemetaan Topografi
Pemetaan topografi merupakan gambaran permukaan tanah yang disajikan dalam sebuah peta. Hal ini dilakukan untuk mengetahui posisi 3 dimensi (x, y, dan z) suatu titik. Data topografi dan posisi pengambilan perconto (sampel) digunakan dalam perhitungan cadangan bahan galian tambang baik secara terduga, terukur maupun terhitung.

Investigasi Geologi
Investigasi geologi dilakukan sebagai kegiatan utama yang dilakukan untuk mengetahui keberadaan cebakan mineral tambang dari wilayah tertentu. Kegiatan ini diimplementasikan dengan pengambilan perconto di setiap titik-titik tertentu untuk dilakukan uji laboratorium mengenai ketersediaan kandungan mineral tambang emas khususnya.



TAHAPAN PEKERJAAN
Dalam pekerjaan ini, dilakukan dalam beberapa tahap yaitu:

Tahap Survei Awal
Tahap survey awal dilakukan sebagai persiapan untuk melakukan kegiatan eksplorasi. Hal ini perlu dilakukan agar perencanaan yang telah dilakukan sebelumnya bisa secara tepat dapat dilakukan, selain pertimbangan dalam proses studi kelayakan pada tahapan berikutnya.

Tahap Eksplorasi Regional
Tahap eksplorasi regional merupakan tahap pertama dalam kegiatan eksplorasi. Pada tahapan ini dilakukan pemetaan secara regional dengan sistem grid dengan jarak antar grid 100 meter. Selain itu, dilakukan juga pengambilan sampel tanah pada titik-titik grid tersebut. Hal ini dilakukan untuk mengidentifikasi keberadaan bahan tambang emas secara regional. Hasil dari tahap ini berupa peta desain tambang dengan cakupan secara regional pada wilayah pertambangan beserta hasil uji laboratorium mengenai data sampel tanah yang diambil.

Tahap Eksplorasi Sistematik
Setelah tahap eksplorasi regional, dilakukan eksplorasi secara sistematik. Secara umum pekerjaan yang dilakukan hampir sama dengan tahap eksplorasi regional. Perbedaannya adalah mengenai wilayah potensi keberadaan bahan tambang emas berdasarkan hasi eksplorasi regional dan jarak antar titik-titik grid sebesar 50 meter. Pengambilan sampel/perconto dilakukan pada titik-titik grid tersebut dan dilakukan uji laboratorium. Hasil dari tahapan ini berupa peta desain tambang dengan cakupan lokasi tertentu (prospek). 

Tahap Studi Kelayakan
Dari hasil eksplorasi sistematik yang dilakukan sebelumnya, perlu dilakukan studi kelayakan sebelum menginjak pada tahap eksplorasi detil. Hal ini perlu dilakukan untuk analisis mengenai untung rugi dari proses penambangan (eksploitasi) nantinya. Hal ini dapat dilihat dari berbagai sudut, diantaranya dari segi finansial, lingkungan baik sosial maupun ekosistem alam, dan teknis. Khusus dari segi teknis akan ditentukan bagaimana sistem penambangan yang akan dilakukan nantinya. Hasil dari studi kelayakan ini berupa analisis dari ketiga bagian tersebut. 

Tahap Eksplorasi Detil
Setelah didapat hasil analisis dari studi kelayakan tersebut, kegiatan eksplorasi dilanjutkan pada tahap eksplorasi detil. Pemetaan dan pengambilan perconto (sampel) dilakukan pada setiap titik-titik grid dengan jarak antar grid sebesar 25 meter. Dari tahapan ini dapat dihasilkan cadangan bahan galian emas terhitung dengan kadar yang dihasilkan dari uji laboratorium. Pada umumnya, dapat ditentukan juga bahwa cadangan emas tersebut berupa urat emas ataupun berupa gunungan tanah/batuan yang mengandung emas. 

0 komentar:

Mau dapat duit?

Dapatkan Uang dari Internet

PPC Iklan Blogger Indonesia