Halaman

Rabu, 11 Desember 2013

Sifat Fisik Mineral

SIFAT FISIK MINERAL
1.     Bentuk Kristal (Crystal Forn)
Suatu bentuk mineral dapat berupa kristal tunggal atau rangkaian kristal. Struktur kristal berkembang pada saat penghabluran dari larutannya. Bentuk ini mempunyai pola teratur pada sisi-sisinya dengan sudut aturannya yang dapat digolongkan kedalam sistim kristal utama merupakan ciri setiap mineral. Bentuk-bentuk kristal yang sempurna jarang ditemukan dan sulit untuk dapat melakukan pemerian.
Contoh:  kuarsa ---> Hexagonal = prisma enam bidang.
2.     Warna (Color)
Adalah yang ditampilkan dan dapat terlihat dipermukaan mineral oleh mata telanjang. Warna biasanya lebih bersifat umum daripada petunjuk yang spesifik.
Contoh:  Ortokias ---> Merah muda,

3.     Belahan (Cleavage)
Sifat mineral untuk pecah sepanjang satu atau lebih arah-arah tertentu dan bentuk rata, umumnya sejajar dengan salah satu sisi kristal. Belahan dibagi berdasarkan bagus tidaknya permukaan bidang cleavage.
Contoh:  Mika —--> belahan satu arah sempurna.
4.     Pecahan (Fracture)
Suatu permukaan yang terbentuk akibat pecahnya suatu mineral dan umumnya tidak teratur, disebabkan suatu mineral mendapat tekanan yang melebihi batas-batas elastis dan plastisnya. Bentuk pecahan secara umum dibagi lima.
Contoh:  Olivin ---> Pecahan Conchoidal.
5.     Kilap (Luster)
Derajat kecerahan yaitu cahaya yang dipantulkan oleh permukaan mineral. Kilap tergantung pada kualitas fisik permukaan (kehalusan dan transparansi). Kilap secara umum dapat dibedakan atas kilap logam (Metallic Luster) dan kilap bukan logam (Non Metallic Luster).
Kilap logam contoh: Pyrite, Chalcopyrite, Galena, Grafit, Hematite, Magnetite.
Kilap bukan logam umum terdapat pada mineral-mineral yang mempunyai warna muda (light coloured) dan dapat meluluskan cahaya pada bagian-bagian yang tipis dan mineral tersebut. Kilap bukan logam dapat dibedakan menjadi tujuh.
6.     Gores atau Cerat (Streak)
Adalah warna bubuk mineral apabila digoreskan pada pelat porselen. Untuk mineral bijih gores dapat dipakai sebagai petunjuk. Pada mineral yang mempunyai kilap bukan logam biasanya gores mineral tersebut tidak berwarna atau berwarna muda. Gores dapat sama atau berbeda dengan warna mineralnya.
Contoh:  Hematit ---> Cokiat.
7.     Kekerasan (Hardness)
Adalah ukuran daya tahan dari suatu permukaan mineral terhadap goresan (scratching). Kekerasan relatif dari suatu mineral dapat ditetapkan dengan membandingkan mineral tersebut dengan suatu urutan mineral yang dipakai sebagai standar kekerasan. Mohs ( 1822 ) telah membuat skala kekerasan mineral secara kualitatip (scale of relative hardness).
Contoh:  Kalsit ——-> Kekerasan 3
8.     Perawakan (Crystal Habit)

Bentuk khas mineral yang ditentukan oleh bidang-bidang yang membangunnya, termasuk bentuk dan ukuran relatif bidang-bidang itu. Artinya; bentuk bangunan suatu mineral yang benar-benar terlihat, bukan bentuk sempurna atau bukan bentuk sistim kristal utama. Perawakan kristal bukan merupakan ciri yang tetap, karena bentuknya sangat dipengaruhi dengan keadaan lingkungan sewaktu pembentukannya, sedang keadaan itu sangat berubah-ubah. Untuk mineral tertentu sering menunjukkan perawakan krital tertentu, seperti mineral Mika memperlihatkan perawakan mendaun (foliated), mineral Amphibol perawakan meniang (columnar).

0 komentar:

Mau dapat duit?

Dapatkan Uang dari Internet

PPC Iklan Blogger Indonesia