SIFAT FISIK MINERAL
1. Bentuk Kristal (Crystal Forn)
Suatu bentuk mineral dapat berupa kristal tunggal atau rangkaian kristal.
Struktur kristal berkembang pada saat penghabluran dari larutannya. Bentuk ini mempunyai
pola teratur pada sisi-sisinya dengan sudut aturannya yang dapat digolongkan
kedalam sistim kristal utama merupakan ciri setiap mineral. Bentuk-bentuk kristal yang sempurna jarang
ditemukan dan sulit untuk dapat melakukan pemerian.
Contoh: kuarsa ---> Hexagonal =
prisma enam bidang.
2. Warna (Color)
Adalah yang ditampilkan dan dapat terlihat dipermukaan mineral oleh mata
telanjang. Warna biasanya lebih bersifat umum daripada petunjuk yang spesifik.
Contoh: Ortokias ---> Merah
muda,
3. Belahan (Cleavage)
Sifat mineral untuk pecah sepanjang satu atau lebih arah-arah tertentu
dan bentuk rata, umumnya sejajar dengan salah satu sisi kristal.
Belahan dibagi berdasarkan bagus tidaknya permukaan bidang cleavage.
Contoh: Mika —--> belahan satu arah sempurna.
4. Pecahan
(Fracture)
Suatu permukaan yang terbentuk
akibat pecahnya suatu mineral dan umumnya tidak teratur, disebabkan suatu
mineral mendapat tekanan yang melebihi batas-batas elastis dan plastisnya.
Bentuk pecahan secara umum dibagi lima.
Contoh: Olivin ---> Pecahan Conchoidal.
5. Kilap (Luster)
Derajat kecerahan yaitu cahaya
yang dipantulkan oleh permukaan mineral. Kilap tergantung pada kualitas fisik
permukaan (kehalusan dan transparansi). Kilap secara umum dapat dibedakan atas
kilap logam (Metallic Luster) dan
kilap bukan logam (Non Metallic Luster).
Kilap logam contoh: Pyrite,
Chalcopyrite, Galena, Grafit, Hematite, Magnetite.
Kilap bukan logam umum
terdapat pada mineral-mineral yang mempunyai warna muda (light coloured) dan dapat meluluskan cahaya pada bagian-bagian yang
tipis dan mineral tersebut. Kilap bukan logam dapat dibedakan menjadi tujuh.
6. Gores
atau Cerat (Streak)
Adalah warna bubuk mineral
apabila digoreskan pada pelat porselen. Untuk mineral bijih gores dapat dipakai
sebagai petunjuk. Pada mineral yang mempunyai kilap bukan logam biasanya gores
mineral tersebut tidak berwarna atau berwarna muda. Gores dapat sama atau berbeda
dengan warna mineralnya.
Contoh: Hematit ---> Cokiat.
7. Kekerasan
(Hardness)
Adalah ukuran daya tahan dari
suatu permukaan mineral terhadap goresan (scratching).
Kekerasan relatif dari suatu mineral dapat ditetapkan dengan membandingkan
mineral tersebut dengan suatu urutan mineral yang dipakai sebagai standar
kekerasan. Mohs ( 1822 ) telah membuat skala kekerasan mineral secara
kualitatip (scale of relative hardness).
Contoh: Kalsit ——-> Kekerasan 3
8. Perawakan
(Crystal Habit)
Bentuk khas mineral yang
ditentukan oleh bidang-bidang yang membangunnya, termasuk bentuk dan ukuran
relatif bidang-bidang itu. Artinya; bentuk bangunan suatu mineral yang
benar-benar terlihat, bukan bentuk sempurna atau bukan bentuk sistim kristal
utama. Perawakan kristal bukan merupakan ciri yang tetap, karena
bentuknya sangat dipengaruhi dengan keadaan lingkungan sewaktu pembentukannya,
sedang keadaan itu sangat berubah-ubah. Untuk mineral tertentu sering
menunjukkan perawakan krital tertentu, seperti mineral Mika memperlihatkan
perawakan mendaun (foliated), mineral
Amphibol perawakan meniang (columnar).
0 komentar:
Posting Komentar