1. Mineral Silikat
Merupakan bagian terbesar dan mineral pembentuk batuan. Senyawa dan
mineral merupakan kombinasi unsur-unsur utama yang terdapat di bumi, yaitu: O,
Si, Al, Fe, Ca, Na, K, Mg.
Mineral Silikat dibagi menjadi Mineral Silikat Gelap dan Mineral Silikat
Terang. Terdapat hubungà n empiris antara warna, komposisi mineral, dan peranan
individu mineral dalam kristalisasi dan pembentuk batuan.
A. Mineral Silikat Gelap
Terdiri
dan mineral olivin, piroksen, hornblende, biotit, garnet, dengan sifat fisik
sebagai berikut:
- OLIVIN
(OLIVINE ) ----> ( Mg, Fe)2 SiO4
Adalah mineral yang terbentuk pada temperatur tinggi, mengkristal paling
awal. Dalam batuan seringkali tidak
sempurna karena pelaturan oleh magma sekitarnya sebelum pemadatan selesai.
- PIROKSEN (PYROXENE) ----> (Ca, Fe, Mg) Silikat
Jenis mineral piroksen yang
terpenting dalam batuan beku yaitu Augit. Augit mengandung silika yang
persentasenya relatif rendah, sering dijumpai bersama olivin.
Piroksen berwarna hijau terang
- gelap, atau hitam. Kilap gelas, kekerasan 5-6 ; pecahan Conchoidal; belahan prismatik baik, dua arah dengan sudut 90.
Merupakan mineral utama dalam batuan beku Gabro atau Peridotit.
- HORNBLENDE (GROUP AMFIBOL) ---> (Ca,Na)(Mg,Fe) Silikat-OH
Mempunyai kandungan silikat
yang cukup. Kristalisasinya dari magma mengandung komponen air, dan disebut mineral
basah.
Hornblende berwarna hijau muda-tua,
dan hitam. Kilap gelas-buram. Kekerasan 5-6. Belahan prismatik dengan
sudut 56 dan 124, untuk dua arah belahan yang berpotongan pecahan Sub-Conchoidal hingga kasar tak
beraturan. Merupakan mineral yang umum dijumpai dalam batuan beku menengah /
intermediat, misalnya batuan beku Diorit.
- BIOTIT
(BIOTITE ) ----> K (MG,Fe) Al -
Silikat-OH
Merupakan bagian dan kelompok mika (Mica
Group) yang berwarna gelap. Ikatan mineral ini lemah, sangat mudah membelah
sepanjang bidang-bidang kristalnya. Biotit mengkristal dan magma yang mengandung
air pada tahap akhir pemadatan. Biotit berwarna coklat muda-tua, hitam, kilap
gelas, kekerasan 2,5 - 3,0 ; belahan sempurna dalam satu arah merupakan mineral
yang sering dijumpai dalam batuan beku Granit dan Syenit.
- GARNET ----> (Fe, Mg,
Ca) Al3 Si2 O12
Kriteria utama untuk mengenal
mineral ini yaitu kekerasan menyamai kuarsa dan hampir tidak ada belahan. Garnet
berwarna merah-coklat, kekerasan 7, tidak ada belahan.
Banyak dijumpai pada batuan metamorf.
Mineral ini digunakan sebagai bahan kertas yang cukup baik, dengan memanfaatkan
butiran.
B. Mineral
Silikat Terang
Terdiri
dari mineral feldspar, muskovit, kuarsa dan lempung. Sifat fisik mineral
tersebut:
- FELSPAR (FELDSPAR)
Terdapat dua jenis
feldspar utama yaitu:
a. K-Felspar
---> K Al Si3 O8 ----> Ortoklas, Sanidin Mikroklin
Biasanya tidak berwarna putih,
kadang-kadang kuning muda, merah muda, biru atau hijau. Kilap kaca, kekerasan
6, belahan dua arah sangat baik 90. Mineral utama pada intrusi plutonik pada
temperatur menengah-tinggi, dengan pendingin sangat perlahan. Biasa dijumpai
pada batuan beku Granit, Granodiorit, Syenit.
b. Plagioklas ----> ( Na, Ca ) Al Si3 O8 ---->
Anortit Bytownit, Labradorit Andesin, Oligokias, Albit.
Biasanya tidak berwarna putih,
kilap kaca, kekerasan 6,0-6,5 belahan dua arah 90. Mineral utama pada intrusi
plutonik seperti pada batuan beku Granit, Syenit, Diorit, Gabro.
- MUSKOVIT (MUSCOVITE) = MIKA ---> K Al2(AlSi3)O10(OH)2
Termasuk kelompok mika yang
hampir sama dengan biotit. Terdapat pada batuan beku yang kaya silika. Muskovit
tak berwarna, kilap mutiara-kaca, kekerasan 2,0-2,5 ; belahan satu arah sempurna,
ciri berlembar digunakan sebagai bahan isolasi panas atau listrik. Mineral yang
sangat umum dijumpai pada batuan beku Granit dan batuan Metamorf Sekis.
- KUARSA (QUARTZ) ----> SiO2
Dijumpai pada batuan yang kaya
akan silika. Pengarahan zat lain akan merubah warna hingga beragam, misalnya
hadirnya mangan menjadi kemerahan (rosf
quartz), hadirnya besi menjadi ungu. Tergantung kandungan kombinasi
dengannya. Kuarsa tak berwarna transparan, kilap kaca berlemak, kekerasan 7,
pecahan conchoidal, umum dijumpai
dikerak bumi, mengkristal langsung dari magma. Sangat umum dalam batuan beku
Granit, batuan sedimen Batupasir, dan pada batuan metamorf yang mempunyai
struktur foliasi seperti Sekis dan Genes.
- LEMPUNG (CLAY)
Terbentuk dan hasil alterasi
mineral lain, misalnya hasil alterasi dan felspar dengan hadirnya air. Ortoklas
berubah menjadi kaolin. Plagioklas beralterasi menjadi montmorilonite.
Kandungan air yang cukup besar dapat merubah montmorilonite menjadi kaolin.
Dalam beberapa hal kaolin merupakan hasil akhir, misalnya pada proses
pelapukan. Lempung berwarna putih, kekerasan 2,0-2,5, belahan sempurna ,mineral
lempung dijumpai pada batuan sedimen.
2. Mineral
Bijih Logam
Mineral bijih hampir semuanya mempunyai
komposisi kimia yang sederhana berupa unsur, sulfida (bila unsur logam
bersenyawa dengan sulfur), atau oksida (bila unsur logam bersenyawa dengan
oksigen).
A. Kelompok NATIVE ELEMENT
Tembaga (Cu), Emas (Au), Perak (Ag) jarang
ditemukan.
B. Kelompok
SULFIDA
Galena ----> PbS
Berwarna
abu-abu, gores / coret hitam, kekerasan 7,5, belahan sejajar sisi kubus.
C. SPALERIT
(SEPHALERITE) ---> ZnS
Berwarna
coklat kemerahan, gores / coret hitam,kekerasan 4.
D. PIRIT (PYRITE ) --> FeS2
Berwarna kuning, gores / coret hitam,
kekerasan 6, belahan tidak ada.
E. Kelompok OKSIDA
Magnetit
.---> Fe3 04
Berwarna
hitam, gores / coret hitam, kekerasan 5, belahan buruk.
F. LIMOMITE
--> Fe2 O3
Berwarna
hitam, gores / coret tanah coklat, kekerasan 5, belahan buruk.
G. HEMATITE
---> Fe2 O3
Berwarna
hitam, gores / coret abu-abu coklat, kekerasan 5,5, belahan tidak ada.
3. Mineral Non Logam
Mineral yang paling umum dijumpai adalah karbonat, sebagian besar kalsit,
gips; yaitu kalsium sulfat. Berwarna putih atau tidak berwarna. Sering dijumpai
dalam bentuk urat bersama bijih logam, umumnya bernilai ekonomis dan hanya
sebagai gangue mineral. Gips dan
asosià si mineral sulfat, anhidrit, keduanya dijumpai dengan batugaram (halite) pada endapan yang terbentuk
karena penguapan garam air laut.
Dimasukan dalam kelompok evaporite.